Welcome To Dunia Gelardiansyah

Karya Ku

CERPEN : The Love Story 'just for you my sweet heart'


Yuuuuuuuuuuuuuhhhuuuuuuuuuuuuuuuuuu…..!! indah skali…..”, (sambil dia mengepakan sayapnya diudara). Dia adalah seorang laki-laki yang sederhana,dengan penampilan yang seadanya itu, ia sering sekali di anggap orang-orang sebagai orang yang acuh. Entahlah, tapi dia tidak sepenuhnya memikirkan soal penampilannya, cukup dengan pemikirannya bahwa penampilannya itu enak dilihat, maka tidak ada masalah tentang penampilannya menurutnya. Dia orang yang apa adanya,tidak mau di atur, bagaikan air mengalir, ia ingin bebas tanpa hambatan ataupun kekangan. Dipunggungnya, terdapat sepasang sayap membentang lebar,  terpasang gagah dibalik tubuh yang tidak terlalu berisi itu. Sayap yang dapat membawa ia terbang bebas kelangit dan membawanya kedunia yang indah, lepas tanpa beban.
Sayapnya, adalah salasatu miliknya yang paling berharga,yang dapat terbang  bagaikan seorang malaikat kecil yang bisa menyusuri indahnya langit tinggi yang begitu luas dan indah. Selain sayap yang agung dan gagah perkasa itu, ia mempunyai separuh hati yang begitu indah. Hati yang akan selalu ia jaga sepenuh hati didalam jiwanya, hati yang menyimpan seluruh nafas yang ia keluarkan ketika hidup, hati yang selalu menjadikan sebuah cuaca dalam raut wajahnya, dan hati yang akan ia berikan kepada mahluk tuhan yang tercipta hanya untuknya. Tetapi sayang, hati itupun kini telah hancur..!!!

***

Suatu ketika, saat itu ia merasakan kekesalan yang baru pertama kali ia mengalaminya, suatu kejadian yang sangat menyesakan dadanya, merobek separuh hati yang selalu ia jaga sepenuhnya, dan menghancurkan sebagian makna yang terukir indah selalu dalam hidupnya. Saat itu ia hancur, tumbang, rasanya bagaikan terdapat pisau belati tajam yang menancab sangat dalam di jantungnya.
            Apalah arti sebuah pengorbanan, jika dalam melakukan itu tidak ada sedikitpun perilaku yang bisa menghargai susahnya mengorbankan segala upaya untuk membahagiakan orang yang spesial dihatinya, ya… dia hancur oleh wanita..!!
            Saat-saat kelam dalam harinya yaitu ketika ia dicampakan oleh seorang wanita yang ia sukai, entah apa salahnya hingga wanita itu tega menyakitinya, menusuk dan merobek hingga luka seisi hatinya. Entah apa yang dipikirkan wanita itu hingga ia tega berbuat seperti itu, apakah ia memang bermaksud melukainya, ataukah ia memang sudah tidak sanggup berhubungan dengannya karena dimuak-kan dengan segudang bahkan segedung kekurangan yang dimiliki olehnya. Entahlah.. hanya wanita itu yang tau. Pengorbanan yang selalu ia berikan kepada wanita itu, bagaikan air susu dibalas dengan air tuba, pengorbanan yang telah ia berikan, dibalas dengan kekejaman yang begitu mengiris hati. Tak bisa diungkapkan, begitu hancur berkeping-keping hatinya. Kejadian itu begitu menyesakan, membuat ia terjungkal dalam sebuah harapan kosong, dan terbanting oleh perilaku yang sangat membuat ia menjadi resah. Dan saat itu pula, patahlah semangatnya. Dia menyendiri, menangis, merintih, tak seperti dulu yang setiap waktunya dihabiskan dengan kegembiraan yang membuat ia begitu tenang, bebas,tanpa beban. Dan kini, itupun hilang begitu saja.

***



           Sesuatu yang sangat sulit untuk dilupakan yaitu ketika berada dalam situasi atau kejadian yang membuat seseorang menjadi lebih dewasa dalam menjalankan berbagai macam cobaan dalam hidupnya, keluar dari zona nyamannya dan mencoba mencari sesuatu yang baru, itulah proses kedewasaan. Dan bagi segelintir orang, proses pendewasaan itu bak seperti bunga yang mekar disetiap musimnya. Karena bunga yang baru mekar, akan senantiasa memberikan suasana baru disekitar taman, memberikan separuh nyawa baru bagi tanaman tersebut, memberikan kesan baru yang mendalam yang terukir indah didalam hati setiap orang yang melihatnya.
            Begitu juga dengan laki-laki ini, ia menganggap separuh jiwa yang hilang itu akan seperti sebuah anak tangga untuk menjadikannya menuju kedewasaan yang lebih tinggi. Kini ia pun enggan terus menerus terlarut dalam sebuah kehancuran yang pernah melanda dirinya beberapa waktu lalu, ya… kini ia telah melupakan masa-masa pahit itu bersama wanita dambaan hatinya dulu.
            Satu hal yang membuat ia tegar dan terus menerus memperbaiki dirinya setiap saat, yaitu kata hati yang sangat ia percayai, kata-kata yang memang selalu ia dengar ketika ia dalam keterpurukan, kata-kata yang selalu menjadi acuannya ketika ia dihadapkan dalam satu pilihan, kata-kata yang tidak akan pernah mungkin berbohong, karena ‘hati-nya adalah bagian dari diri-nya’.
           


          Hari-demi hari, telah ia lewati, seperti biasanya ia kembali terbang tinggi, terhempas oleh angin, bersahabat dengan bintang, ber-angan-angan lepas bersama bulan, dan selalu diselimuti oleh kehangatan sang surya disetiap harinya. Pagi hari, ia terbangun, menatap embun pagi yang berada disetiap daun-daun sekitar, menemani sang malaikat membagikan rizki kepada manusia, mendengarkan suara merdu ayam yang berkokok yang setiap harinya selalu hadir bersama angin dan bermaksud membangunkan setiap orang yang sedang terlelap dalam sebuah mimpi-mimpi indah mereka, dan juga tentunya menyambut kedatangan sang surya yang telah ditunggu-tunggu oleh semua mahluk hidup, yang menandakan pagi pun telah tiba dan mengawali hari-hari mereka masing-masing. Siang hari, ia menemani sinar mentari yang memancarkan cahaya kehangatan dibumi, menyambut tawa ceria semua orang yang sedang melakukan aktifitasnya, dan menemani terbangnya burung-burung yang sedang bermain dan berterbangan kesana kemari. Sore hari, ia menemani suasana lelahnya semua orang yang telah selesai melakukan aktifitasnya setelah bekerja, menyapa burung-burung yang segera pulang menuju sangkarnya, menikmati kehangatan mentari disore hari hingga mengantarkannya terbenam dan menjalankan aktifitasnya di belahan bumi yang lain. Malam hari, ia segera menyambut bulan yang akan menerangi malam itu,  bermain dengan kerlap-kerlipnya beribu-ribu bintang yang ada di angksa, menerawang setiap orang yang sedang bermimpi indah disetiap lelapan tidurnya. Dan… ia pun tertidur dipangkuan bulan dan kehangatan cahaya-cahaya bintang. Dan satu hal lagi, setelah kejadian yang menimpanya tempo hari, kini ia kapok berhubungan dengan wanita.,,!!

***



            Disekitar perbukitan yang tinggi, diantara pepohonan cemara yang lebat, terdapat sesokok manusia, manusia yang mempunyai sebuah hati yang selalu ia jaga juga, manusia yang menganggap bahwa semua laki-laki itu hanya bisa menyakiti, hanya bisa menghianati, dan menghancurkankan hatinya. Manusia itu sedang bersandar, didepan pintu, pintu yang begitu besar, terbuat dari kumpulan cahaya suci, dan pintu yang selalu menjaga perasaan pemiliknya, karena dibalik pintu itulah, terdapat hati dan perasaan manusia itu sendiri, Dia memeluk kedua lututnya, resah, dan sesekali mengeluarkan air matanya. Dan, benar… manusia itu adalah sesosok wanita yang cantik, lembut, dengan hati yang hancur…!!!
            Wanita itu, merupakan seorang yang terbiasa dengan keindahan, dan pada saat itu, ketika itulah ia pernah dicampakan oleh seorang laki-laki yang sangat ia cintai, kini, hatinya hancur berkeping- keping. Hati yang selama ini selalu ia jaga, kini disakiti.
Dibalik pintu besar itu, kini hanya terdapat hati yang berantakan, hati yang telah ter-pecah-pecah, dan perasaan yang hancur.

***
Terbang, ceria, babas, itulah kehidupan Laki-laki ini sekarang, dengan hanya mengepakan sayapnya itu, dia bisa terbang jauh ke angkasa. Dan, saat itupun cuaca sangat bersahabat dengan dirinya, angin seakan membantu kepakan sayapnya sehingga bisa terbang lebih tinggi lagi, dan kehangatan matahari yang terpancar pun,membuat suasana hangat, dan semuanya telah meng-indahkan suasana di sore hari itu. Dan saat itupun tiba, pertemuan yang tak disangka-sangka, dan mungkin sudah dituliskan oleh sang maha kuasa, tidak dapat ia hindari lagi.
            Saat itu, ia terbang menyusuri perbukitan dibagian dunia yang lain. Melewati pohon-pohon cemara indah dan menjulang tinggi kelangit, dan kesejukan yang terpancar disekitarnya membuat ia betah berada di situ. Satu pemandangan yang begitu mencuri perhatiannya, yaitu ketika ia melihat sebuah pintu besar, diantara pepohonan cemara yang indah, pintu yang menjulang aga tinggi, dengan cahaya yang terang, dan disitulah pertemuan dia dengan wanita yang sedang duduk termenung didepan pintu itu.
            Dia melihat sesosok wanita malang, terduduk lemas, menyender didepan pintu yang menjadi perhatiannya sejak tadi. Dia pun turun dari terbangnya, hingga ia pun bermaksud untuk menghampiri wanita itu.
            Dan, yang terdengar hanya sebuah tangisan yang menyesakan diri, wanita itu terduduk menunduk diantara lutut yang sejak itu sedang dipeluknya.
“eemmpp, ka ka kkk… kamu kenapa?” Ia bertanya dengan nada yang rendah, bermaksud untuk sedikit mengabarkan bahwa ada seseorang yang datang menghampiri wanita itu,
Dan, Wanita itupun menoleh, hingga terlihatlah sebuah raut wajah yang pucat, dipenuhi dengan genangan air mata yang sejak itu telah membanjiri pipinya.
“kamu kenapa?” Dia bertanya kembali
Wanita itupun akhirnya bersuara setelah sejak tadi diam seribu bahasa,
“kamu siapa? Mau apa kamu datang kemari? Lebih baik kamu pergi,dan tinggalkan aku sendiri.”
“apa salahku hingga kamu menyuruhku pergi?, aku hanya bertanya kenapa kamu duduk didepan pintu dan menangis pula..!!”
“apa urusanmu untuk tau semua masalahku?”
“aku hanya ingin membantumu” ujar laki-laki itu.
“kenapa kamu mau membantuku?”
“karena aku.. eehh aakku… mmh,, sudahlah, aku hanya ingin membantumu, itu saja.”
“berikan alasan yang lebih jelas lagi, kenapa kamu ingin sekali membantuku?”
“aku lihat kamu menangis, sepertinya kamu sedang dalam masalah, entahlah, hasratku ini yang mendorongku untuk bisa sampai kesini dan bermaksud menolongmu.”
            Wanita itu pun kini sudah sedikit bisa mengerti keadaan dan bisa bercerita kepada laki-laki itu, entah karena apa wanita itu mau bercerita tentang masalahnya kepada orang yang baru ia temui saat itu. Wanita itu nyaman berbagi cerita dengan laki-laki itu, dan nasib merekapun sama, ia melihat ada kecocokan dengan laki-laki itu. Dan saat itulah, laki-laki itu berhasill menghapusa air mata wanita itu, dan mengembalikan senyumannya yang telah hilang.
“heii.. siapa namamu?” wanita itupun bertanya
“aku.?? Haha.. aku tidak punya nama, lihat, aku berbeda dengan orang-orang pada umumnya, aku mempunyai sepasang sayap yang mampu membawaku terbang, Aku bukan malaikat, tetapi tuhan telah memberikanku sebuah anugrah yang tak terkira, yaitu sepasang sayap, dan ‘ini’ (ia pun menunjuk dadanya), dan siapa namamu?” balas laki-laki itu.
“aku? Aku tidak punya nama juga sama sepertimu.”
“bagaimana bila aku berikan sebuah nama?”
“apa?”
“namanya D.I.K”
“kenapa kamu memberi aku nama itu?”
“Hanya aku yang tau sebuah arti namamu itu, dan suatu saat nantipun kamu akan mengetahuinya.!!, pintu yang ada dibelakangmu bagus.”
“ohh ini?? Ini pintu hatiku?”
“maksud kamu?”
 ‘iya.. didalam pintu itu, terdapat hati dan perasaanku, dan tidak gampang setiap orang untuk bisa membuka dan memasukinya, tapi belum lama ini, seseorang telah menghancurkan seisi ruang dibalik pintuku ini, seperti yang telah aku ceritakan tadi sebelumnya. Aku telah disakiti oleh laki-laki.”
            Mereka termenung sejenak, dan,
“hei, maukah kau terbang bersamaku?”
“bagaimana caranya?”
“ya, kamu hanya menaiki pundakku saja, dan kita terbang ke angkasa! Bagaimana?”
“Aku ingin!!”
            Satu lagi perasaan yang sedang dalam keterpurukan, kini hilang. Mereka berdua kini bersahabat, bahkan melebihi siapapun. Laki-laki itu, dan, D.I.K.

***

            Kini D.I.K mencoba mengisi hari-hari laki-laki itu yang kosong, menemani setiap kepakan sayapnya, dan menemani ia terbang menyusuri awan. Laki-laki itu mengajak D.I.K mencoba untuk melakukan hal-hal yang belum ia lakukan sebelumnya bersama laki-laki lain. Ya.. ia senang berada bersamanya, terbang bersamanya, dan menghabiskan waktu bersamanya. Dan satu hal yang laki-laki itu temukan didalam diri seorang wanita itu, benar.. ia jatuh hati kepadanya.!!
            Sebuah perasaan yang ia alami waktu itu membuyarkan prinsipnya tentang ‘kapoknya ia berhubungan dengan wanita’. Senyum yang membuat ia selalu ceria itu disebabkan karena wanita itu, ya.. wanita yang awalnya menjadi sahabat dekatnya,  kini berubah menjadi pujaan hatinya. Tak henti-hentinya ia mengajaknya terbang menyusuri awan, tak henti-hentinya ia habiskan waktunya bersama D.I.K, yang kini menjelma sebagai orang yang spesial dalam hidupnya.

 ***

“Iya aku serius!!”
‘ahh.. kalaupun memang kau serius, kau pasti bisa, tapi aku tidak akan segampang itu untuk membukakannya.”
“akan aku buktikan bahwa aku bisa.”
“memang kenapa kamu sangat ingin sekali??”
“karena aku mencintaimu, akan aku buktikan sepenuhnya, bahwa aku bisa dan mampu masuk kedalam pintu hatimu.!!!”
            Sebuah ambisi yang timbul pada diri laki-laki itu membuatnya yakin, yakin aku satu keyakinan bahwa pintu hati yang dimiliki oleh wanita pujaan hatinya itu, akan bersedia dibukakan lebar-lebar untuk dirinya. Keyakinannya itupun semakin menjadi, saat ia selalu berhasil mengajak D.I.K terbang bersamanya, dan berhasil meluluhkan perasaannya, untuk menerimanya menjadi kekasihnya.
            Dan peristiwa itupun terjadi.
“BRAAKK…!!!”  pintu itupun tertutup rapat, dengan disaksikan oleh laki-laki itu. Miris melihatnya, dengan kerasnya pintu itupun tertutup dan membuat laki-laki itu tertegun melihatnya, kaget, sekaligus menyesal, apa yang terjadi?? Ya.. wanita itupun marah besar pada laki-laki itu.
           
***
              Saat mereka terbang jauh, mengitari angkasa, entah apa yang terjadi, peristiwa itupun merubah segalanya. Laki-laki itu terjebak dalam sebuah lamunan akan perasaan yang tak puas dengan wanita itu, D.I.K. Ia tak puas, karena sampai saat ini wanita itu belum mau untuk membukakan pintu hatinya untuknya. Rasa jengkel dan amarah yang begitu memuncak membuat laki-laki itu tiba-tiba merubah sikapnya, entah bagaimana perasaannya waktu itu, sikapnya membuat ia celaka, membuat ia hilang kendali, dan yang paling parah, yaitu membuat wanita itu marah besar akibat perubahan sikapnya yang tidak bisa menunggu untuk bisa memberikan kesempatan kepada wanita itu untuk yakin akan dirinya.
            Hingga saat itu, ketika terbang, wanita itu memaksa turun, apa daya, laki-laki itu hanya menurutinya, kesalahannya tidak tersadarkan membuat wanita itu sakit hati dan tersinggung. Kejadian ini terang membuat laki-laki itu heran, kenapa wanita itu bisa marah besar kepadanya.
            “BRAAKK..!! “ pintupun langsung ditutup rapat, saat mereka telah sampai. Laki-laki itu tertegun, ia menyesal dengan sikapnya akhir-akhir ini, ia berteriak minta maaf, berharap wanita itu mendengarnya. Namun nyatanya, wanita itu marah tak ada habisnya, ditambah sikap laki-laki itu yang membuat ia tidak enak hati, ia juga mempunyai sebuah bekas luka yang masih tersisa ketika ia dihianati pacarnya yang dulu. Miris melihat kejadian itu, sebuah ambisi yang sangat tinggi, yaitu untuk bisa menjadi penghuni di balik pintu itu(hatinya), kini hancur, karena sikapnya sendiri, sikap yang membuat ia terperosok kedalam jurang kegagalan. Ia menyesal akan sikapnya, sekali lagi ia berteriak minta maaf didepan pintu itu, berharap wanita itu mendengarnya, tetapi, jangankan menerima permohonan maafnya, wanita itupun tak peduli dengan apa yang dilakukannya diluar sana.
            Dan pada akhirnya, laki-laki itu memohon dengan cara ia terus berada didepan pintu itu, berharap wanita itu membukakan pintunya, dan mempersilahkan ia masuk kedalam hatinya.  Beberapa hari, pagi, siang, malam, pagi lagi, ia terus tertegun dan berdiam diri didepan pintu itu, hingga lelah lah jiwanya, ia kelaparan, dan pucatlah raut wajahnya. Hingga pada saat itu, ia duduk bersandar dipintu itu, dan tertidur pulas.
            Didalam lelap tidurnya, bermimpilah ia.
Didalam mimpi itu, terdapat mimpi yang dulu pernah ia alami bersama D.I.K,  dimimpi itu, ia terbang jauh ke angkasa, bermain bersama-sama bintang dan bulan, mengelilingi benua dan samudra. Diperjalanan panjangnya bersama D.I.K, ia melihat sehelai bulu yang jatuh dari langit, bulu yang berwarna putih, seperti bulu yang ada disebuah sayap. Dan bulu itu terbang ditiup angin, entah darimana asalnya. Dan ketika ia sedang asik dengan mimpinya bersama D.I.K, tiba-tiba,
“HAAACCCCHHImmMM….!!” Ia bersin, dan seketika ia pun terbangun dari tidurnya, dan apa yang ia temukan disekitarnya? Ia menemukan sehelai bulu berwarna putih, bulu yang sangat mirip dengan sayap. Dan ia sadari, bahwa bulu itulah yang telah membangunkannya, dan membuat ia menjadi bersin. Entah siapa yang sudah melakukan itu kepadanya. Tetapi, bulu itu mirip sekali dengan bulu yang dilihat tadi di mimpinya.
Apakah bulu ini menandakan pertanda buruk baginya?? Dan setelah ia memikirkan ini, ia teringat kembali bahwa ia sedang menunggu wanita itu, menunggu wanita itu keluar dari pintunya, lalu menyambutnya dan menerima permohonan maafnya. Tetapi yang dipikirkan dan yang diharapkannya malah sebaliknya. Wanita itu tanpa sedikitpun peduli kepadanya, tanpa tolehan atau rasa simpati kepadanya, pintu itu terus tertutup rapat, seperti tidak ada orang dibalik pintunya. Sepi, sunyi.
“apa yang mesti aku lakukan lagi agar kamu bisa menerima permohonan maaf  ku??”
Dia pun teriak, didepan pintu itu.
“maaf apabila perlakuan dan sikap ku telah menyinggung perasaanmu, kini aku menyesal, dan sekarang, tolonglah berikan kesempatan itu sekali lagi. Aku moohoooonnnn….!!!!! Aku ingin sekali berada di balik pintu itu, bersamamu, hanya bersamamu. Aku sangat mencintaimuuuu…!!”
            Semua yang bisa laki-laki itu lakukan, telah ia lakukan, ia berjanji untuk berubah, dan bisa bersabar menunggu untuk bisa masuk kedalam pintu hati wanita itu. Tapi semua sudah terlambat, tak ada sedikitpun pertanda bahwa wanita itu memaafkannya.
            “Aku sudah bersabar, aku sudah berdiam diri didepan sini hanya untuk meminta agar engkau bisa menerima permintaan maafku, aku berjanji akan berubah.”
            “oke, mungkin kau tidak mau memaafkanku, sekarang aku akan pergi, dan suatu saat nanti, aku pasti akan kembali, aku berjanji.!!!, dan pada saat itu, aku pasti bisa masuk kedalam pintu hatimu.”
            Dan laki-laki itupun menyerah untuk menunggunya memaafkannya. Kini ia akan segera pergi. Namun sebelum ia pergi, ia menuliskan sesuatu diatas tanah didepan pintu itu dengan sehelai bulu yang ia temukan tadi sewaktu bangun dari mimpinya. Ia harap tulisan ini bisa menjadi kenangan yang indah dari dirinya, dan suatu janji, bahwa ia akan kembali suatu saat nanti.
“Aku tuliskan sebuah tulisan di atas tanah didepan pintu hatimu. Ini sebagai suatu janji, bahwa aku akan kembali lagi kesini, melihat tulisan ini, apabila engkau telah menghapusnya, berarti, tidak ada kesempatan lagi aku untuk berharap padamu, tetapi apabila tulisan ini masih ada saat aku kembali, aku akan selalu setia untukmu.”


IR’SA
200608 – 150708
            Itulah tulisan yang ia tulis didepan pintu hati D.I.K, diatas permukaan tanah, dengan menggunakan sehelai bulu yang ia temukan. Kini bulu itu ia simpan di samping tulisan itu, dan ia menatap tajam tulisan itu. Lalu ia pun terbang.
                         
 To be Continue